Kamis, 08 September 2016

Demi Kebahagiaanmu, Kuhentikan Usaha Memintamu Kembali



Sakitnya perpisahan  beberapa bulan lalu masih menancap kuat di hatiku.
Saat pikiran  terbelenggu emosi, ketetapan hati untuk bertahan hancur dengan satu kata pergi.
“Masih bisakah kita bertahan?” tanyaku dalam sendu.
“Maaf, aku sudah tak bisa berusaha lagi. Usahaku cukup sampai disini saja” jawabmu sambil menatapku tanpa pilu.
Aku berharap kamu dan aku masih bisa menjadi kita
Setelah perpisahan  malam minggu itu, kamu dan aku mencipta jarak beberapa waktu. Lalu ku putuskan menghubungimu kembali, memastikan masih adakah aku di hatimu.
Kenyataan yang ada, kamu  justru menolak saat ku ajak berjuang bersama memperbaiki semua. Tapi cinta ini tetap kusimpan dan kenangan tentangmu tak akan berdebu.
“Aku masih disini, tak pergi kemana-mana”
Aku tak bisa apa-apa selain tetap berusaha. Jauh di lubuk hati ini, aku masih berharap kamu dan aku bisa menjadi kita.
Lalu aku merenungkan “Haruskah aku tetap berusaha?”
Masih pantaskah aku berjuang mendapatkanmu kembali, saat kamu justru bahagia tanpa aku? Sejahat ini kah aku yang memaksa kamu dan aku harus menjadi kita? padahal kamu sudah bahagia dengan duniamu yang tanpa aku?
Aku hapus semua keegoisan dan ku hentikan usaha memintamu kembali. Aku tak ingin mengikatmu dalam usahaku. Aku berhak berusaha, tapi kamu juga berhak bahagia.
Kini aku  mengerti, ini pasti yang terbaik menurut Tuhan.
Kamu lebih bahagia di kehidupanmu sekarang. Walaupun kebaikan untukku atas perpisahan ini belum ku temui, semua berusaha ku syukuri. Kuucapkan terimakasih pada Tuhan yang pernah menjadikanku bagian hidup orang sehebat kamu.
Bukan aku menyerah, tapi bagiku melihatmu bahagia sudah cukup. Karena sejak dulu bahagiamu  yang selalu ku perjuangkan, dengan ataupun tanpa aku.
Biarkan hatiku kali ini bicara, mengungkapkan semuanya dengan jujur. Adakalanya bukan hanya mulut saja yang ingin berbicara sesuai dengan apa yang otak perintahkan, ada bagian lain dalam diri ini ingin juga mengutarakan sesuatu yang begitu istimewa, rasa yang selama ini ia rasakan.
Bagian lain itu adalah hati, hati yang sedang dilanda asmara, kau mungkin terkadang takkan mampu mendengarkan apa yang hati ini ingin ungkapkan, oleh karenanya hati ini meminta lisanku agar ikut membantu mengutarakan apa yang selama ini ada dan tersimpan di dalam hati terdalam tentang rasa yang ada kepada dirimu.
Tak lagi membisu tentang cinta
Iya, semua ini memang karena sosok dirimu yang telah hadir dikehidupanku, karena sosokmu itulah yang mampu membuat hati yang selama ini membisu terutama tentang cinta kini menjadi ingin bersua kembali mengungkapkan kebahagian yang ia rasakan, hati yang selama ini gelap, kosong dan sepi kini penuh riuh gemuruh dari tawa candamu yang bisa merasuk kedalam jiwaku yang membuat hati merasa begitu bahagia.
Mengubahnya menjadi tempat terindah
Mungkin ucapan terima kasih terdengar klasik, karena setiap kebaikan yang seseorang perbuat pastilah akan ada ucapan sederhana yang syarat akan makna, tapi rasa terima kasih ini tulus datang dari hati dan semoga kau bisa merasakan rasa terima kasih yang begitu dalam untuk dirimu.
Karena dirimu mampu membuat hati ini menjadi tempat yang begitu indah, bahkan bagian dari diriku yang saat ini menjadi yang terindah, tempat yang jauh dari kegelapan, tempat yang jauh dari kesedihan, kegundahan dan kemarahan, ya memang ini yang selama ini ku rasakan, hingga tak berlebihan kan jika aku mengucapkan kata dan rasa terima kasih.
Tak perlu alasan tentang apa yang ia rasakan
Jujur hati ini mengatakan, bahwa tak pernah terbayangkan mengapa rasa ini bisa sesempurna ini, bisa tumbuh dan berkembang dan akhirnya berbunga menghiasi hati ini, kadang pikiranku bertanya mengapa sosokmu yang tak ada didekatku bisa membuat hatiku merasa seperti ini, menghadirkan berbagai rasa yang begitu terasa indah. Tapi lagi lagi hati bisa menjawabnya:
“Ini cinta tak perlu beribu alasan untuk menjelaskannya”
Kaulah sumber keyakinan dari hatiku
Keyakinanku akan sosok dirimu yang bisa melengkapi hidupku dari waktu ke waktu kian bertambah hingga mencapai batas yang tak berbatas, padahal tak banyak janji yang kau ucap, padahal tak banyak rayuan kau lontarkan, iya mungkin hati ini dengan sendirinya bisa merasakan ketulusan cinta yang datang dari hatimu.
"Terimakasih kau telah sudi untuk memilih hati ini untuk bersatu dengan hatimu"
Dari

Aku yang kini bahagia atas kebahagiaanmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar