Sakitnya
perpisahan beberapa bulan lalu masih
menancap kuat di hatiku.
Saat
pikiran terbelenggu emosi, ketetapan
hati untuk bertahan hancur dengan satu kata pergi.
“Masih bisakah kita
bertahan?” tanyaku dalam sendu.
“Maaf, aku sudah
tak bisa berusaha lagi. Usahaku cukup sampai disini saja” jawabmu sambil
menatapku tanpa pilu.
Aku
berharap kamu dan aku masih bisa menjadi kita
Setelah
perpisahan malam minggu itu, kamu dan
aku mencipta jarak beberapa waktu. Lalu ku putuskan menghubungimu kembali,
memastikan masih adakah aku di hatimu.
Kenyataan
yang ada, kamu justru menolak saat ku
ajak berjuang bersama memperbaiki semua. Tapi cinta ini tetap kusimpan dan
kenangan tentangmu tak akan berdebu.
“Aku masih disini,
tak pergi kemana-mana”
Aku
tak bisa apa-apa selain tetap berusaha. Jauh di lubuk hati ini, aku masih
berharap kamu dan aku bisa menjadi kita.
Lalu
aku merenungkan “Haruskah aku tetap
berusaha?”
Masih
pantaskah aku berjuang mendapatkanmu kembali, saat kamu justru bahagia tanpa
aku? Sejahat ini kah aku yang memaksa kamu dan aku harus menjadi kita? padahal
kamu sudah bahagia dengan duniamu yang tanpa aku?
Aku
hapus semua keegoisan dan ku hentikan usaha memintamu kembali. Aku tak ingin
mengikatmu dalam usahaku. Aku berhak berusaha, tapi kamu juga berhak bahagia.
Kini
aku mengerti, ini pasti yang terbaik
menurut Tuhan.
Kamu
lebih bahagia di kehidupanmu sekarang. Walaupun kebaikan untukku atas
perpisahan ini belum ku temui, semua berusaha ku syukuri. Kuucapkan terimakasih
pada Tuhan yang pernah menjadikanku bagian hidup orang sehebat kamu.
Bukan
aku menyerah, tapi bagiku melihatmu bahagia sudah cukup. Karena sejak dulu
bahagiamu yang selalu ku perjuangkan,
dengan ataupun tanpa aku.
Biarkan hatiku kali ini
bicara, mengungkapkan semuanya dengan jujur. Adakalanya bukan hanya mulut saja yang ingin
berbicara sesuai dengan apa yang otak perintahkan, ada bagian lain dalam diri
ini ingin juga mengutarakan sesuatu yang begitu istimewa, rasa yang selama ini
ia rasakan.
Bagian
lain itu adalah hati, hati yang sedang dilanda asmara, kau mungkin terkadang
takkan mampu mendengarkan apa yang hati ini ingin ungkapkan, oleh karenanya
hati ini meminta lisanku agar ikut membantu mengutarakan apa yang selama ini
ada dan tersimpan di dalam hati terdalam tentang rasa yang ada kepada dirimu.
Tak
lagi membisu tentang cinta
Iya,
semua ini memang karena sosok dirimu yang telah hadir dikehidupanku, karena
sosokmu itulah yang mampu membuat hati yang selama ini membisu terutama tentang
cinta kini menjadi ingin bersua kembali mengungkapkan kebahagian yang ia
rasakan, hati yang selama ini gelap, kosong dan sepi kini penuh riuh gemuruh
dari tawa candamu yang bisa merasuk kedalam jiwaku yang membuat hati merasa
begitu bahagia.
Mengubahnya
menjadi tempat terindah
Mungkin
ucapan terima kasih terdengar klasik, karena setiap kebaikan yang seseorang
perbuat pastilah akan ada ucapan sederhana yang syarat akan makna, tapi rasa
terima kasih ini tulus datang dari hati dan semoga kau bisa merasakan rasa
terima kasih yang begitu dalam untuk dirimu.
Karena
dirimu mampu membuat hati ini menjadi tempat yang begitu indah, bahkan bagian
dari diriku yang saat ini menjadi yang terindah, tempat yang jauh dari
kegelapan, tempat yang jauh dari kesedihan, kegundahan dan kemarahan, ya memang
ini yang selama ini ku rasakan, hingga tak berlebihan kan jika aku mengucapkan
kata dan rasa terima kasih.
Tak
perlu alasan tentang apa yang ia rasakan
Jujur
hati ini mengatakan, bahwa tak pernah terbayangkan mengapa rasa ini bisa
sesempurna ini, bisa tumbuh dan berkembang dan akhirnya berbunga menghiasi hati
ini, kadang pikiranku bertanya mengapa sosokmu yang tak ada didekatku bisa
membuat hatiku merasa seperti ini, menghadirkan berbagai rasa yang begitu
terasa indah. Tapi lagi lagi hati bisa menjawabnya:
“Ini cinta tak
perlu beribu alasan untuk menjelaskannya”
Kaulah
sumber keyakinan dari hatiku
Keyakinanku
akan sosok dirimu yang bisa melengkapi hidupku dari waktu ke waktu kian
bertambah hingga mencapai batas yang tak berbatas, padahal tak banyak janji
yang kau ucap, padahal tak banyak rayuan kau lontarkan, iya mungkin hati ini
dengan sendirinya bisa merasakan ketulusan cinta yang datang dari hatimu.
"Terimakasih
kau telah sudi untuk memilih hati ini untuk bersatu dengan hatimu"
Dari
Aku
yang kini bahagia atas kebahagiaanmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar